Senin, 08 Desember 2008

Info Kesehatan

PiKUN

Gejala kepikunan biasanya muncul secara perlahan diawali dengan gangguan memori atau gangguan mental ringan, dan penderita biasanya tidak menyadarinya.

proses terjadinya kepikunan itu rata- rata antara tujuh sampai 10 tahun. ada 10 tanda kepikunan yang menjadi “alarm sign”, seperti sering lupa, mengalami kesulitan melaksanakan pekerjaan rutin, sulit berbicara, mengalami disorientasi waktu dan tempat, salah meletakkan barang, sulit mengambil putusan tepat.

Tanda-tanda lainnya adalah mengalami perubahan mood dan perilaku, sulit berpikir abstrak, mengalami perubahan kepribadian, dan kehilangan inisiatif. Penyakit Alzheimer merupakan penyebab utama kepikunan, kemudian penyebabnya adalah gangguan vaskuler/stroke, depresi dan alkohol, intoksikasi (keracunan) obat , toksik metabolik, dan infeksi.

Belum lama ini, penelitian dari John Hopkins University - School of Medicine menemukan bahwa asam urat dalam dalam darah kelompok lansia dapat menjadi alat berguna untuk mendeteksi masalah kognitif (intelektual) secara dini.

jenis pikun Alzheimer termasuk yang sulit disembuhkan dibandingkan dengan kepikunan yang disebabkan hipertensi, hidrosefalus (pembesaran otak), tumor/radang otak, dan obatan- obatan. Kepikunan bisa digolongkan dalam tiga stadium, yakni stadium I : Amnesia (lupa); stadium II : konfuse (kacau): dan stadium III berupa demensia atau pikun.

Penderita kepikunan pada stadium pertama umumnya mengalami perubahan emosi seperti: malas, kurang bergairah, acuh tak acuh mudah tersinggung, murung, cemas lesu. Pada stadium dua mengalami penurunan daya ingat, kurang inisiatif, bahasanya berulang- ulang, tidak kenal anggota keluarga, serta disorientasi ruangan.

Pada stadium tiga, penderita mengalami gagal berbahasa, tidak mengerti ucapannya sendiri atau orang lain, kemampuan berbicaranya berkurang, suka meniru ucapan orang, dan mengalami gangguan motorik seperti menulis, mengancingkan baju, mengikat tali sepatu, serta mengalami gangguan buang air besar dan buang air kecil. pengobatan kepikunan dapat dilakukan secara farmakologis dan non-farmakologis.

Terapi non-farmakologi, bisa berupa menata program aktivitas harian si penderita, seperti melatih otak, melakukan aktivitas sesuai kemampuan, gizi makanan berimbang, ruangan cukup bercahaya, mengingatkan waktu dan tempat, serta memberikan lingkungan yang tenang.

1 komentar:

GreeNyCweeT mengatakan...

hai...mbak liza yang imut dan cantik...
hehehe....
jo lupa jadi pengikutku yow n jo lali comment aku...
key...